Kisah Nabi Hanzhalah Yang Namanya Tidak Banyak Diketahui Orang

Kisah Nabi Hanzhalah Yang Namanya Tidak Banyak Diketahui Orang 





Pada zaman dahulu kala, ada seorang Nabi yang namanya tak banyak diketahui oleh orang, yaitu Nabi Hanzhalah bin Shafwan. Namanya tidak tertulis dalam literatur Alqur'an dan Beliau juga tidak termasuk dalam 25 Nabi dan Rasul yang wajib kalian ketahui. Berikut adalah kisah Nabi Hanzalah yang kisahnya dikutip dari berbagai sumber.






Menurut kisah dari Al-kisa'i bahwa di kota dimana Nabi Hanzhalah tinggal, ada sebuah gunung tinggi yang bernama Gunung Falaj. Gunung tersebut dijadikan tempat berlindung oleh seekor burung besar yang diberi nama 'Anqa'. Apabila burung itu terbang, ia bisa menutupi matahari layaknya awan. Lehernya seperti leher unta, memiliki 4 sayap, dua panjang dan dua lagi pendek. Bulunya berwarna - warni, suka mengangkat kuda, unta, gajah yang mati, dan binatang lainnya dengan cakarnya dan membawanya ke tempat tinggalnya.



 








image : https://bebaspedia.com




Ketika burung tersebut kian membahayakan manusia, ia menyambar penduduk lalu membawanya ke atas gunung, untuk dijadikan santapan bagi anak - anaknya yang baru menetas, maka penduduk sekitar mengadukannya kepada Hanzhalah bin Shafwan.

Mendengar pengaduan tersebut, hanzhalah berdoa agar Allah membinasakn 'Anqa'. Hanzhalah pun berdoa kepada Allah, " Ya Allah, mattikanlah binatang tersebut dan putuskanlah keturunannya". Setelah itu, Burung besar tersebut jatuh kemudian jatuh dan terbakar bersama anak - anaknya sampai tak ada bentuknya. 

Nabi Hanzhalah bin Shafwan diutus oleh Allah kepada kaun bernama Ashabur Ras. Dalam kitab Bada'id Dzuhur Wa 'Aqaid Dhuhur, karya Syeikh Muhammad bin Ahmad Al-Hanafi pada halaman 75 menjelaskan sebagai berikut.

Imam As-Suddi mengatakan bahwa Ashabur Ras adalah sisa - sisa kaum Tsamud, yaitu para pemilik sumur rusak dan istana yang dibangun, yang keduanya disebutkan oleh Allah dalam Al-Qur'an Al-adhim. As-Suddi mengatakan bahwa sumur yang rusak itu terletak di daerah 'Adn. Penduduk kota tersebut mengambil air dari sana siang dan malam. Di atasnya terdapat 70 kerekan dan timba dengan 70 orang laki - laki yang mewakilinya. Disisinya terdapat sumur - sumur untuk memberi minum bagi yang haus.  

Ketika kaum Tsamud menyembah berhala maka Allah mengutus seorang Nabi kepada mereka, namun mereka tidak mengindahkannya. Ketika dia berusaha untuk menunjukkan jalan yang benar, mereka malah membunuh dan melemparkan jasadnya ke dalam sumur. Pada saat mereka melemparkan jasadnya ke dalam sumur, seketika itu juga air sumur langsung mengering sehingga penduduk serta binatang mereka binasa karena haus sebab tidak ada lagi air di daerah itu selain sumur tersebut. 

image : https://thr.kompasiana.com

Maka Allah menamakan sumur tersebut dengan nama Al-Bi'rul Mu'atalah (Sumur yang rusak). Dalam  tafsir Ibnu Katsir, ia menuliskan bahwa, menurut kisah dari Ibnu Hamid meriwayatkan dari Salamah dari Muhammad bin Ishaq, ia meriwayatkan dari Muhammad bin Ka'ab Alqurodli bahwa setelah Allah mengutus seorang Nabi di sebuah desa, yang dimana tak ada seorang pun yang mau beriman, kecuali seorang budak berkulit hitam. 

Setelah Hanzhalah memberikan dakwahnya, maka penduduk desa geram, dan mereka merencanakan sesuatu. Yaitu melemparkan Hanzhalah ke dalam sumur, kemudian menutupnya dengan batu besar. 

Merekapun berhasil menangkap Hanzhalah dan melemparkannya ke dalam sumur, dengan harapan mati secara perlahan. Budak hitam itu melihat kejadian tersebut, hanya bisa mennolong Hanzhalah  dengan cara memberinya makan, dan kemudian menutup kemballi sumur tersebut. Kejadian ini ia lakukan setiap hari, setiap setelah mencari kayu bakar di hutan.

Pada suatu hari, budak hitam itu sehabis mencari kayu bakar, ia merasakan lelah dan mengantuk, sehingga ia pun beristirahat sebentar dengan merebahkan dirinya untuk melepas lelah. Dalam kisah ini disebutkan, bahwa budak yang beristirahat tadi tidur selama 7 tahun lamanya, sehingga ia tidak dapat lagi memberi makan Hanzhalah. 

Budak itu menyangka ia hanya tertidur sebentar. Ketika ia hendak memberi makan Hanzhalah, ia tidak menemukannya di dalam sumur, dan ternyata sebelumnya, telah terjadi sebuah peristiwa yang menimpa penduduk Rass, kemudian sebagian sisa yang masih hidup, mengeluarkan Hanzhalah dari sumur tersebut.

Dalam sebuah hadist, Nabi Muhamad menjelaskan bahwa budak tersebut adalah budak yang pertama kali masuk surga.

  










 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menginstal dan Menggunakan LAN Messanger

Cara Mudah Membuat Timer Shutdown Otomatis di PC dan Membatalkanya

3 Gerakan (Paling Efektif Dan Mudah) Untuk Menambah Tinggi Badan